B. Indonesia

Pertanyaan

tuliskan contoh fabel alami!
tuliskan contoh fabel adaptasi!

1 Jawaban

  • Fabel alami dan adaptasi adalah dua jenis fabel yang dibedakan berdasarkan watak tokoh dan latar yang digunakan dalam cerita. Pada fabel alami, watak tokoh hewan yang digunakan dipertahankan dengan watak alaminya, seperti watak buas pada singa serta latar yang digunakan adalah hutan, sungai, dan lain sebagainya. Sementara itu, pada fabel adaptasi, watak tokoh hewan mulai mendapatkan penyesuaian seperti watak cerdik pada kancil dan latar yang digunakan sudah di luar alam, seperti rumah, sekolah, desa, dan lain sebagainya.


    Pembahasan

    Pada kesempatan ini, soal meminta kita untuk menyajikan contoh fabel alami dan adaptasi. Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.


    CONTOH FABEL ALAMI

    Belalang Sembah

    Suatu hari di sebuah kebun anggur, tinggalah sebuah keluarga Semut  dengan anggota jumlahnya yang sangat banyak. Semut ini membuat  sarangnya dari daun-daun lalu mereka tempel menggunakan cairan  seperti lem yang mereka keluarkan dari mulutnya. Para Semut melihat  bahwa musim gugur akan segera berlalu dan akan segera datang musim  dingin yang cukup panjang. Ketika musim dingin makanan akan sangat  sulit untuk didapatkan, maka para Semut itu segera mencari berbagai  macam makanan untuk mereka kumpulkan sebagai bahan persediaan  ketika musim dingin telah tiba.

    Berbeda halnya dengan seekor Belalang sembah, Belalang sembah  memiliki mata yang besar dan tangan yang panjang. Mereka sering hidup  di pohon-pohon seperti halnya para Semut. ketika musim dingin akan  tiba Belalang sembah hanya berlatih menari. Setiap hari Belalang sembah  itu hanya berlatih menari. Namun sang Belalang lupa bahwa dia harus  mengumpulkan makanan untuk persiapannya menghadapi musim dingin.


    Suatu hari Sang Belalang sembah menari di dekat sarang Semut. Dia  menari dengan sangat anggun. Gerakan tangan dan badannya yang pelan  dan lembut membuat tariannya terlihat sangat mengagumkan. Para Semut  melihat Sang Belalang sembah menari, namun mereka tidak menghiraukan  tarian indahnya itu karena mereka memiliki tugas yang sangat penting.  Sang Belalang yang sedang menari melihat para Semut berjalan dengan  membawa makanan untuk dibawa kesarangnya. Sang Belalang sembah  heran dengan apa yang dilakukan Semut lalu dia bertanya kepada salah  satu Semut tentara yang sedang berjaga di dekat para Semut pekerja  ,“Kenapa kalian membawa makanan yang sangat banyak itu masuk ke  sarang kalian?” sang Semut menjawab “Kami melakukannya agar kami  tidak kelaparan saat musim dingin tiba.” Lalu sang Belalang kaget “Musim  dingin?” kata sang Belalang sembah dengan kagetnya, “Kan masih lama,  lebih baik kita bersenang-senang saja dulu”, kata sang Belalang. Semut tak  menghiraukan Belalang. Semut tetap tekun mengumpulkan makanan.

    Musim dingin tiba. Belalang belum sempat mengumpulkan makanan  karena sibuk menari. Belalang kelaparan dan lari ke rumah Semut. Ia  meminta makanan kepada Semut. Semut awalnya tidak mau memberikan  makanannya karena takut kehabisan. Akan tetapi, melihat belalang  lemas kelaparan, Semut tidak tega dan memberikan makanannya kepada  Belalang. Belalang pun kembali bugar dan dia berjanji untuk dapat  mengelola waktu dengan baik sehingga tidak berakibat buruk.

    Masa depan adalah milik setiap orang. Maka setiap orang perlu menyiapkan  masa depannya dengan berusaha. Bukan hanya menikmati kesenangan di  masa sekarang tanpa memikirkan masa depan.


    CONTOH FABEL ADAPTASI

    Sesama Saudara Harus Berbagi

    Suatu pagi indah dengan matahari yang cerah, Pak Tua Rusa mengunjungi  kediaman keluarga Pip si Tupai di sebuah desa.

    “Pagi, Ibu Tupai,” salam Pak Tua Rusa kepada Ibu Pip. Kemarin,  keponakanku mengunjungiku. Dia membawakan oleh-oleh yang cukup  banyak. Aku ingin membaginya untuk para sahabatku. Ini kacang kenari  spesial untuk keluargamu.”

    “Terima kasih, Pak Tua Rusa,” ucap Ibu Pip.

    Sepeninggal Pak Tua Rusa, Ibu Pip masuk ke dalam rumah dan memanggil  anak-anaknya. “Anak-anak, lihat kita punya apa? Kalian harus membaginya  sama rata ,ya.”

    Asyiiik,” girang Pip dan adik-adiknya.

    “Ibu taruh sini, ya.”

    Setelah itu, ibu tupai mengurus rumah kediamannya. Sementara itu adikadik  Pip ingin mencicipi kacang itu.

    “Ini aku bagi,” kata Pip. Dari sepuluh butir kacang, dia memberi adiknya  masing-masing dua butir. “Ini sisanya untukku, Aku kan paling besar.”

    “Tapiii…Ibu kan pesan untuk membagi rata,” kata Titu, salah satu adik  kembar Pip, diiringi tangisan Puti, kembar satunya.

    Mendengar tangisan Puti, ibu Pip keluar dan bertanya. Sambil terisak, Puti  menceritakan keserakahan kakaknya.

    “Tak boleh begitu, Pip. Ibu tadi sudah bilang apa,” tegur ibu Pip. “Kamu  tidak boleh serakah.”


    ...


    Pelajari lebih lanjut

    Pada materi ini, kamu dapat belajar tentang fabel:

    https://brainly.co.id/tugas/14328443


    Detil jawaban

    Kelas: VIII

    Mata pelajaran: Bahasa Indonesia

    Bab: Bab 1 - Sastra

    Kode kategori: 8.1.1


    Kata kunci: fabel, alami, adaptasi

Pertanyaan Lainnya